
Lumba-lumba adalah hewan favorit banyak orang. Bersahabat dan sangat cerdas. Namun, ada peradaban yang berpikir bahwa sekarang ini terlalu banyak lumba-lumba, dan menggunakan lumba-lumba sebagai keperluan ritual mereka.
Setiap tahun di sekitar laut Kepulauan Faroe, Denmark berwarna merah, bukan karena pengaruh iklim atau wabah tetapi karena kekejaman umat manusia. Ratusan lumba-lumba Calderon dibantai oleh remaja muda dalam perayaan yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa mereka telah dewasa.
Dalam perayaan mereka yang tidak aktif berpartisipasi dalam pembantaian akan menjadi penonton. Lumba-lumba tersebut tidak langsung dibunuh melainkan dikaitkan dengan kail besar 1,2 bahkan sampai 3 kail lalu kemudian merobek badan hewan tersebut. Dengan setiap potongan akan menghasilkan tangisan lumba-lumba yang suram seperti seorang anak yang baru lahir.
Apakah mungkin dengan cara ini seseorang menunjukkan sudah dewasa?
Apakah membunuh ratusan lumba-lumba dengan brutal menunjukkan kearifan?

![clip_image003_thumb[7].jpg (509×325)](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPqa9R1I8sU8orN3DAQrmOa6FidfYFnFCXlfnXgroO0YObzTNtxlOV1ZIgX6lAdJEgi_cqAmm_fqotgBi7KF7NEwof1ZF15uBB1-3kxznjKzV2dEOCyL9DyfGmIgdzJxxFdbKwyUeuoK6X/s640/clip_image003_thumb[7].jpg)




