Hacker China mampu memperoleh lebih dari 10 juta yuan (1,6 juta dollar AS) per tahun dari hasil mengembangkan virus. Nilai itu disebut-sebut lebih besar dari transaksi bandar narkoba.
Seperti dilaporkan Micgadget, saat ini sudah ada lebih dari 210.000 smartphone yang terinfeksi virus dari ponsel baru di China. Teknisi lokal menjelaskan, virus tersebut biasa tersembunyi di dalam aplikasi game.
Sebagai lahan bisnis, pelaku memasukkan virus ke aplikasi game atau aplikasi mobile berbasis Android. Diam-diam, program jahat itu akan membebankan biaya tambahan saat pengguna ponsel memainkangame.
Pelaku dikatakan menyewa server khusus yang melakukan trik agar bisa menyedot pulsa dari pengguna saat memainkan game tersebut.
Berdasarkan statistik dari Chinese Academy of Science, virus akan langsung memotong pulsa (melalui biaya tambahan) pengguna sebesar 20 yuan (sekitar 3,2 dollar AS) setiap bulannya. Akumulasi per tahunnya bisa sebesar 50 juta yuan (8 juta dollar AS).
Aplikasi pencuri pulsa itu disebarkan melalui situs download aplikasi Android pihak ketiga, bukan dari Google Play (dulu Android Market). Di China, ada sekitar 70-an toko aplikasi Android tidak resmi.
Lebih parahnya, pengguna di China kebanyakan masih kurang memiliki kewaspadaan soal keamanan perangkat mobile.
Sumber: http://luswandy-ngeblog.blogspot.com/2012/04/bandar-virus-di-china-bisa-lebih-kaya.html
Pertamax :))
BalasHapus